KEMNAS

Malam ini ku sendiri, tak ada yang menemani, ingin tidur tapi mata ini belum bisa, sepertinya saya belum ngantuk. Akhirnya saya ingat kalau saya punya suatu film yang berjudul “99 Cahaya di Langit Eropa, dan saya memutuskan untuk melihatnya. Subhanallah baru melihat awalnya saya langsung terpesona dengan eloknya negara  di Eropa. Semakin memperkuat keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan S2 nanti disana. Apalagi melihat ceritanya yang menceritakan seorang muslim dengan berbagai tekanan, godaa di Eropa, bahkan mungkin sulit untuk menjaga keistiqomahan puasa senin kamis, mengaji, dan sebagainya. Bagi orang-orang yang masih belum kuat imannya termasuk saya. Tapi saya yakin disana saya pasti bisa mempertahankan, istiqomah terhadap amal ibadah yang tekah saya lakukan di Indonesia.

Di film itu saya jumpai peran muslim yang dihadapkan dengan berbagai masalah yang sangat menguji keimanannya. Seperti mereka harus memilih antara ikut serta bersama yang lain untuk mengikuti ujian atau memilih untuk sholat ju’ah berjama’ah di masjid. Konsekuensinya kalau mereka tidak ikut pelaksanaan ujian pada hari jum’at itu kemungkinan besar dia tidak akan bisa lulus ujian pada tahun ini, dan harus mengulang pada tahun selanjutnya. Salah satu diantara mereka ada yang memilih untuk mengikuti ujian dan menganggap masih ada toleransi dalam Islam. Akan tetapi ada pula yang masih teguh keimanannya untuk tetap memilih ibadah sholat jum’ah berjamaah di masjid dari pada ujian. Orang itu berkata “profesor apa itu tidak menghargai kita sebagai umat muslim, kalu kita diberi tugas sebanyak apapun tidak masalah, akan tetapi kalau harus meninggalkan ibadah demi yang lain, tidak bisa, saya tidak bisa memilih yang lain, saya lebih mengutamakan ibadah kepada Allah. Subhanallah melihat tayangan itu saya semakin tertarik sekali untuk hidup disana dengan cobaan yang begitu menguji keimanan seseorang. Semoga harapan saya ini bisa terwujud, dan kelak saya dapat membahagiakan orang tua saya. amiiin