Jumat, 13 November 2015

Jalan Pilihan Untuk Berjuang



By Muhammad Adi Priyanto


suatu hari dipagi yang cerah selepas saya datang dari Kalimantan hati ini sangat senang karena banyak cerita yang akan dapat saya bagikan kepada teman-teman dan dosen. Akan tetapi pada hari itu pula tepatnya hari selasa tanggal 27 oktober 2015 saya harus menentukan pilihan yang bagi saya sangat sulit untuk memilihnya. Karena kedua pilihan bagi saya penting. Saya harus menetukan pilihan untuk ikut menjadi panitia kemah nasional ke 3 di kota Batu atau mengikuti kuliah. Satu minggu sudah saya tidak mengikuti perkuliahan apakah mungkin saya harus izin lagi untuk mengikuti kegiatan kemah nasional.
Setelah lama berfikir dan sempat menghubungi ibu juga di rumah, akhirnya saya mengambil keputusan untuk ikut kegiatan kemah nasional di coban rondo. Saya berfikiran bahwa ini kesempatan yang tidak akan datang untuk kedua kalinya. Acara ini hanya diselenggarakan 4 tahun sekali, apalagi sekarang lokasi kegiatan di kota Batu tidak begitu jauh dari kota Surabaya. Perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap, kondisi badan juga sudah kembali bugar, saya siap untuk berangkat.
Pada tanggal 2 november 2015 ba’da sholat shubuh tepat saya dan teman-teman berangkat menuju lokasi kegiatan kemah nasional dengan menggunakan truk milik TNI AL Surabaya. Kami sarapan pagi didalam truk, dengan menikmati keramaian kota dipagi hari. Pukul 07.30 WIB kami tiba di lokasi, bersegera kami meletakkan barang-barang dan membantu panitia inti yang sudah bekerja sejak 3 hari yang lalu di lokasi. Setelah itu banyak sekali peserta yang mulai berdatangan dengan menggunakan bis, tidak beda jauh seperti rombongan orang naik haji.
Setelah saya ditunjukan tenda saya oleh panitia inti saya langsung memindahkan barang-barang saya walaupun naik turun bukit, dikarenakan sudah beberapa kali pindah tenda. Malamnya saya tidak dapat tidur, kaki rasanya dingin sekali. Seperti masuk di kulkas bagian pembuatan es batu itu. Jadi malam pertama itu saya kurang tidak tidur dan lebih memilih untuk mengerjakan tugas merangkum materi kuliah sebagai persyaratan microteaching. Melihat jam ternyata sudah hampir pukul 23.00 saya harus istirahat dan memaksa untuk tidur karena keesokan hari pasti banyak kegiatan dan tugas yang harus diselesaikan.
Pukul 03.00 sudah seperti pasar bumi perkemahan coban rondo ini. Para peserta yang merupakan anak SD dan SMP sudah antri untuk mandi dan sholat malam. Saya kagum dengan para peserta setelah sholat malam mereka tidak melanjutkan untuk tidur akan tetapi mengaji disela waktu menunggu waktu sholat shubuh. Setelah sholat shubuh para peserta pun melanjutkan kegiatan mereka untuk membaca ma’surot di tenda mereka masing-masing. Subahanallah yang saya rasakan hanyalah ketenangan dan ketentraman disini. Matahari sudah mulai tinggi semua peserta sudah banyak yang kumpul bahkan dari peserta dari Malaysia pun sudah siap dengan sekitar 300 personil.
Pembukaan kegiatan kemah nasional dimulai dengan beberapa pertunjukkan yang sangat mengejutkan mulai dari penampilan peserta dari Indonesia dan Malaysia, semuanya sangat menarik. Kemudian setelah acara resmi dibuka ditutup dengan karnaval adat indonesia. Semua delegasi dari provinsi di Indonesia mengenakan pakaian adat mereka masing-masing. Saya merasa Indonesia ini sangat kaya sekali akan adat dan kebudayaan ketika menyaksikan karnaval ini. Pada kemah ini juga saya merasakan makna sabar dalam kehidupan, harus antri dengan ratusan orang untuk mandi, untuk sholat, dan pada kegiatan ini juga saya merasakan kebersamaan anak-anak pramuka bermain di jatim park 1 yang sangat menyenangkan. Sholat jum’at bersama di lapangan umum adalah kegiatan tak terlupakan bagi saya, semua peserta berkumpul di lapangan besar dan alhamdulillah saya beruntung masih mendapatkan shof pertama.
Malam terakhir kemah nasional semua peserta dihibur dengan penampilan para nasyid yang terkenal di Indonesia yakni shautul harakah, dan sebagainya. Semua orang bergembira meluapkan semua kegemberiaannya denga berteriak bernyanyi bersama. Keesokan harinya semua peserta harus bangun pukul 03.00 pagi untuk melaksanakan sholat malam bersama sebelum penutupan. Ketika hendak pulang kami semua berfoto-foto dengan orang Malaysia, para pengurus pramuka SIT Indonesia bersama dosen tercinta saya, ustadz Zahri, M.Pd. dan saya sempat ingin menukar topi pramuka saya dengan topi orang Malaysia akan tetapi mereka tidak mau dan mau tukar dengan barang mereka yang lainnya, tapi tidak saya lebih menginginkan topinya.
Upacara penutupan dimulai pukul 09.00 siang, semua peserta, panitia, kakak pembina, dan semua oknum yang terlibat dalam kegiatan kemah nasional saling bersalaman. Mereka saling bertukar nomor telepon dan media sosial mereka agar jalinan silaturrahmi mereka tidak putus. Dan masih dapat berkomunikasi walaupun tidak bisa langsung bertatap muka. Saya dan teman-teman dari STKIP Al Hikmah pun pamit pada panitia, dan alhamdulillah kami mendapatkan amplop berisikan uang, dan bingkisan. Akan tetapi bukan itu tujuan kami, pengalaman dan ilmu lah yang sedang kami perjuangkan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya. Akhirnya kami pulang, sebelumnya mampir sejenak ke air terjun dan selanjutnya kembali ke ma’had di Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Seseorang

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan yang setinggi-tingginya.akan tetapi bersama itu mereka membawa kelemahan dan...