Kamis, 26 Mei 2016

Kisah KKN 2016

Menjadi Guru Yang Dirindukan
By Muhammad Adi Priyanto
NIM. 140111011

Alhamdulillah hidup ini terasa berarti karena kesibukan ini. Hidup ini terasa lebih hidup walaupun tanpa engkau semangat hidup. Kegiatan kuliah yang begitu padat, tugas menumpuk bagaikan barbel yang terasa berat untuk dipikul. Akan tetapi itu semua tidak menghalangi dan menunda jadwal saya disemester 4 ini untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di sekola-sekolah SMA se-Surabaya sesuai dengan apa yang telah dijadwalkan oleh kampus STKIP Al Hikmah. Sejak awal bulan akhir bulan Februari mahasiswa STKIP sibuk mencari sekolah-sekolah SMA di Surabaya yang mau ditempati mahasiswa STKIP untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya.
Alhamdulillah berbekal laptop dan wifi seadanya
walaupun terkadang sampai dapat julukan bahwa anak yang sering ngampus malam-malam itu seperti rayap, karena mencari wifi malam-malam. Tapi tak apa, niat saya baik, tidak untuk aneh-aneh. Akhirnya saya dapat SMA tujuan yakni SMAN 18 Surabaya. Yakni sekolah didaerah karah sekitar 15 menit menuju kesana dari Al Hikmah. Beruntung sekali saya ketika saya mengajukan untuk magang kesana langsung disambut dengan baik oleh waka kurikulum, dan langsung dipertemukan oleh guru pamong yakni buk ismarijati, yaitu guru matematika senior yang masih semangat mengajar, di SMAN 18 Surabaya.
Saya belum bisa mengajar ketika belum menyetorkan rpp lengkap dengan perangkat-perangkat yang lain. Sehingga saya mau tidak mau harus menyelesaiakan itu semua terlebih dahulu, kemudian baru bisa mulai mengajar. Alhamdulillah, satu minggu berlalu akhirnya semua perangkat mengajar saya selesai dan saya sudah diizinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajarnya. Pengalaman pertama kali masuk ke kelas sekolah SMA di Surabaya. Pertama saya takut tidak diperhatikan karena ketika bu Is/guru pamong saya ketika mengajar pun seperti itu, mereka malah asyik-asyik an bermain dengan hp mereka sendiri-sendiri. Akhirnya terjadi beneran, saya tidak diperhatikan, dan mereka lebih suka bermain dengan hp mereka. Akhirnya saya pun berfikir, bagaimana ya cara agar mereka tertarik dengan pelajaran matematika, setidaknya mereka memperhartikanlah walaupun tidak sampai suka.
Pada pertemuan kedua, saya sudah menyiapkan amunisi baru, yakni beberapa hadiah, kemudiancerita-cerita yang memotivasi dan trik mengajar. Alhamdulillah ketika di kelas, saya awali dengan bercerita tentang keadaan anak sekolah di Indonesia, mereka sangatlah tertarik, dan lebih memperhatikan saya, kemudian ketika proses pembelajaran, mereka lebih aktif dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Dikarenakan yang aktif/sering maju mengerjakan didepan dia akan mendapatkan hadiah dari saya. Trik atau gaya mengajar yang diselingi dengan lelucon, ternyata ampuh dan mereka lebih merasa nyaman dengan gaya belajar seperti itu. Saya pun terkejut ketika awal saya nebak pasti yang laki-laki tidak bisa sepandai dan se rajin anak-anak perempuan di kelas itu itu. Akan tetapi saya salah, ternyata malah sebaliknya, justru anak yang laki-laki lebih pandai disiplin dibandingkan anak perempuan, walaupun itu tidak semuanya dan hanya sebagaian saja.
Selesai mengajar saya biasanya duduk santai di perpustakaan sambil menunggu bu Is dan sembari mengerjakan tugas kuliah saya. Pada hari itu saya agak kaget di kelas IX depan perpustakaan ada guru, yang sedang marah-marah kepada siswa. Apalagi marahnya sambil membawa nama partai politik. Saya coba tanya kepada salah satu siswa diperpustakaan ter yata kata siswa tersebut, memang sudah biasa mas, gurunya seperti itu.

Aktivitas mengajar selama kurang lebih 4 minggu sudah saya lakukan di SMAN 18 Surabaya. Ketika hari terakhir saya pamitan kepada siswa di kelas X MIA 1, saya merasa senang sekali, karena mereka bilang bahwa mereka butuh saya, dan minta kepada saya agar bisa mengajar lebih lama lagi di sana. Ketika keluar kelas pun seperti itu, ketika bertemu di jalan, mereka menyapa dan langsung betanya. Mas kapan lagi ngajar di kelas kita?. Saya merasa enaknya ya jadi guru yang dirindukan, dikangenin, dan ditunggu-tunggu kehadirannya. Walaupun ketika mengajar pun masih gerogi bleum bisa santai dan baik dalam hal pengelolaan kelas. Akan tetapi itu semua terobati dengan kerinduan siswa-siswa yang telah saya ajar. Bahkan di kesan yang yang saya minta merekaada yang berisi, mas terimakasih anda membuat teman sebangku saya jadi lebih suka dengan mata pelajaran matematika. Kemudian, ada juga yang berpesan kepada saya agar saya tidak melupakan dia, yaitu murid yang ga pernah fokus ketika diajar, tapi ternyata tak disangka dia ternyata baik anaknya, dan masih mau memperhatikan ketika saya mengajar.

1 komentar:

Renungan Seseorang

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan yang setinggi-tingginya.akan tetapi bersama itu mereka membawa kelemahan dan...