Selasa, 30 September 2014

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional



Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Moch. Amir Hamzah
Muhammad Adi Priyanto


Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Setiap bangsa atau Negara menginginkan supaya bisa berdiri kokoh dan tidak terombang-ambing dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dalam bangsa atau Negara tersebut, oleh karena itu, setiap bangsa atau Negara haruslah mempunyai suatu landasan pemikiran atau ideologi. Ideologi berfungsi untuk menentukan arah tujuan bangsa atau Negara.
Pancasila merupakan landasan yang mendasari atas berdirinya bangsa atau Negara Indonesia. Dengan mempelajarinya secara mendalam membuat kita sadar akan pentingnya tujuan bangsa atau Negara ini. Untuk mewujudkannya tidak cukup hanya dengan mempelajarinya saja akan tetapi dapat menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, dapat kita ketahui bahwa pancasila sebagai ideologi bangsa ini.
Pembahasan
A.   Pengertian ideologi
Menurut para ahli :
·         Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
·         Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
·         C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
·         Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.
·         Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan sekumpulan gagasan atau pandangan hidup mengenai bagaimana sebuah bangsa diatur atau ditata demi mencapai tujuannya.
B.   Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara
Dalam konteks Indonesia, Perhimpunan Indonesia (PI) yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta pada tahun 1926-1931 di Belanda, sejak 1924 mulai merumuskan konsepsi ideologi politiknya, bahwa tujuan kemerdekaan politik haruslah didasarkan pada empat prinsip : persatuan nasional, solidaritas, non-kooperasi dan kemandirian (Latif,2011:5). Sekitar tahun yang sama, Tan Malaka mulai menulis buku Naar De Republiek Indonesia (menuju repulik Indonesia). Dia percaya paham kedaulatan rakyat memiliki akar yang kuat dalam tradisi masyarakat nusantara. Dia pernah mengusulkan kepada komintern (komunisme internasional) agar komunisme di Indonesia harus bekerja sama dengan pan-islamisme karena menurutnya kekuatan islam di Indonesia tidak bisa di abaikan begitu saja. Hampir bersamaan dengan itu Tjokroaminoto mulai mengidealisasikan suatu paduan antara islam, sosialisme dan demokrasi (Latif, 2011:6).
Soepomo, dalam siding BPUPKI pada tanggal 31 mei 1945, memberikan tiga pilihan ideologi, yaitu : paham individualisme, paham kolektivisme dan paham integralistik yang dinilai sesuai dengan semangat kekeluargaan yang berkembang di pedesaan.
Paham integralistik merupakan kerangka konseptual makro dari apa yang sudah menjiwai rakyat kita dikesatuan masyarakat yang kecil-kecil itu (Moerdiono dalam Oesman dan Alfian, 1990:40).
Pancasila sebagai ideologi Indonesia mempunyai ajaran-ajaran yang memang mengandung nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi lain.ajaran yang dikandung pancasila bahkan dipuji oleh seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, yang menyatakan bahwa pancasila sebagai paduan kreatif antara Declaration Of American Independence (yang mempresentasikan ideologi demokrasi kapitalis) dengan Manifesto Komunis (yang mempresentasikan ideologi komunis). Lebih dari itu, seorang ahli sejarah, Rutgres, mengatakan, ‘dari semua negara-negara Asia Tenggara, Indonesia-lah yang dalam konstitusinya, pertama-tama dan paling tegas melakukan latar belakang psikologis yang sesungguhnya dari pada revolusi melawan penjajah. Dalam filsafat negaranya yaitu, pancasila, dilukiskannya alasan-alasan secara lebih mendalam dari revolusi-revolusi itu (Latif,2011:47).
Banyaknya penyebutan yang berkaitan dengan Pancasila menunjukkan betapa luas peranan Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengertian yang berkaitan dengan penyebutan Pancasila di antaranya:
·         Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, artinya Pancasila sebagai roh/
jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia, yaitu zaman
Sriwijaya-Majapahit.
·         Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila ciri
khas bangsa yang dapat membedakannya dari bangsa lain.
·         Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, artinya Pancasila berakar
pada nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indo-
nesia yang diamalkan dalam kehidupan keseharian.
·         Pancasila sebagai sumber dari segala sumber tertib hukum, artinya
seluruh peraturan yang ada tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
·         Hal ini ditegaskan dalam UU RI No. 10 Tahun 2004, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
·         Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, artinya bahwa
Pancasila merupakan konsepsi dasar kehidupan bangsa yang digali dari
kebiasaan masyarakat yang diangkat oleh para pendiri negara dalam
suatu pengesahan yaitu Pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus
1945.
Kesimpulan
Sebagai ideologi, pancasila memiliki dimensi idealisme nasional, yakni suatu hal yang harus dituju dalam kehidupan rakyat atau bangsa Indonesia. Dengan demikian sebagi idelisme nasional pancasila berfungsi sebagai pendidik dan penuntun arah menuju terbentuknya masyarakat-masyarakat Indonesia yang pancasialis.






Daftar Pustaka

Dahlan, Saronji & Asy’ari, Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta, 2005.
Tim dosen, Pancasila Dan Kewarganegaraan, Hikmahpress, Surabaya, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Seseorang

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan yang setinggi-tingginya.akan tetapi bersama itu mereka membawa kelemahan dan...